Selasa, 21 Juni 2011

Sinusitis Maksilaris Karena Infeksi Gigi

"Saya punya riwayat sering pilek, dokter mengatakan itu karena alergi. Namun belakangan semakin parah. Setelah berkunjung lagi ke dokter THT justru disarankan untuk periksa gigi ke dokter gigi. Apa yang sebenarnya terjadi pada saya?". Inilah yang disebut dengan sinusitis maksilaris..

Sinusitis adalah istilah kedokteran untuk infeksi sinus, yaitu rongga yang berisi udara yang letaknya dalam rongga kepala di sekitar hidung. Setiap sinus tersebut berhubungan dengan hidung untuk pertukaran udara dan sekresi (ingus). Menurut dr. Dendy Hamdali, SpTHT dalam materi yang disampaikan tentang Apa Itu Sinusitis?, hidung dan sinus dilapisi selaput lendir yang berhubungan satu sama lain. Infeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung. Di sekitar rongga hidung terdapat empat sinus yaitu sinus maksilaris (terletak di pipi), sinus etmoidalis (kedua mata), sinus frontalis (terletak di dahi) dan sinus sfenoidalis (terletak di belakang dahi).

Sinusitis bisa terjadi pada masing-masing sinus tersebut tetapi yang paling sering terkena adalah sinus maksilaris. Dr. Dendy juga menjelaskan bahwa, hal ini disebabkan sinus maksila adalah sinus yang terbesar dan dasarnya mempunyai hubungan dengan dasar akar gigi, sehingga dapat berasal dari infeksi gigi. Sinusitis maksilaris lebih disebabkan oleh masalah gigi atau disebut dengan sinusitis dentogen. Ini merupakan peradangan pada sinus maksilaris yang berasal dari infeksi gigi. Penyebabnya karena ada gigi ganggren (rusak/luka) pada sisi yang sama dengan sinus. Sedangkan menurut drg. Roberto Simandjuntak, MS, SpBM perjalanan sinusitis dentogen ini dimulai dari kerusakan gigi akibat gigi yang tidak dirawat dengan baik sehingga mengakibatkan terjadinya infeksi. Infeksi yang tidak ditangani menyebabkan penyebaran infeksi, dan sinus maksilaris merupakan salah satu tempat penyebaran karena letaknya sedikit diatas gigi. Bila tak ditemukan penyebab keluhan sinusitis saat pasien yang datang ke dokter THT, maka dokter THT akan merujuk pasien ke dokter gigi. Sebaliknya bila pasien datang dengan keluhan pusing dan hidung buntu ke dokter gigi, maka dokter gigi juga akan merujuk pasien ke dokter THT.

"Sinus karena infeksi gigi ini menempati urutan ketiga setelah pilek dan lainnya dan merupakan penyumbang cukup banyak dari penyebab sinus," ujar drg. Roberto. Drg. Roberto menyebutkan dari perumpamaan 20 pasien yang ditangani dengan masalah di rahang atas, 4 pasien berkaitan dengan sinusitis atau sekitar 20%. "Angka ini cukup banyak," tambahnya.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan Transiluminasi (pemeriksaan dengan cahaya untuk menilai rongga sinus), yang dilanjutkan dengan pemeriksaan radiologi (foto Rontgen) serta pemeriksaan biakan kuman dari sekret/lendir rongga hidung. Sedangkan pengobatannya sendiri tergantung pada penyebabnya. Antibiotika hanya diberikan untuk sinusitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, tidak untuk sinusitis yang disebabkan oleh infeksi virus atau alergi. Selain antibiotika, obat golongan dekongestan juga digunakan untuk mengurangi gejala penyumbatan. Obat golongan analgetik-antipiretik untuk mengurangi rasa nyeri dan demam. Bila pengobatan yang dilakukan tidak berhasil maka kadang-kadang diperlukan suatu tindakan pembedahan, dengan tujuan untuk membuka dan membersihkan daerah sinus paranasal yang menjadi sumber penyumbatan dan infeksi sehingga ventilasi dan drainase dapat lancar kembali.

Untuk menghindari sinusitis maksilaris Drg. Roberto menganjurkan agar kita rajin membersihkan gigi dengan baik. Melakukan kontrol gigi rutin setiap 6 bulan. Melakukan perawatan gigi dengan baik, tambal yang berlubang. Dan yang terakhir adalah mengubah gaya hidup dan kebiasaan yang memicu terjadinya sinusitis seperti udara malam, konsumsi rokok, kopi dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar